Mengoperasikan Motor 1 Fasa
Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik,
dibutuhkan kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan)
untuk alat kontrolnya. Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split
phasa dapat dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat diletakkan pada
tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya mengendalikan
tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk mengendalikan.
Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang aman.
Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak kontaktor
magnet dipakai sesuai keperluannya. Pada rangkaian kontrol, fasa
dihubungkan ke MCB 1 fase, kemudian melalui tombol OFF, menuju ke tombol
ON, yang kemudian menuju coil pada kontaktor dan berakhir di netral,
karena sakelar ON yang digunakan merupakan sakkelar tombol, maka dipakai
sakelar pengunci/ bantu yang terhubung pararel ke kontak bantu
kontaktor NO (Normally Open). Sedangkan pada rangkaian daya,
perjalanannya yaitu dari Fasa melalui MCB dan menuju ke kontaktor (pada
kontak utama), dan dari kontak utama menuju motor 1 fasa. Salah satu
masukan kontak utama pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral
dan keluarannya dihubungkan ke motor listrik.
a. Rangkain Kontrol
b. Rangkaian Utama
c. Rangkaian Pengawatan
JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat
kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi
pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal
overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan
untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain
untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga,
beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam
keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil)
dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus
AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung
singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu
sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin
hubung singkat.
1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui
kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang
digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak.
Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan
pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau
menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan
kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang
melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi
kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil
seperti 6 V, 12 V dan 24 V.
Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC
Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua
kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama
dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12
V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan
kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere.
Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor
induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang
arus AC.
1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan
kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk
gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar
tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1
detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50
= 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1
detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet
kehilangan magnetnya 100 kali.
Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi
sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan
magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan
dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka
pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi
panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak
mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor
itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan
magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya
pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka
(Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC).
Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung.
Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan
kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi
fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja
membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu.
Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak
NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu
arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor
listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk
kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan
lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.
http://tandi-l237.blogspot.com/p/rangkaian-kontaktor-magnet.html
Ini rangkaian kombinasi tapi pembalik putaran:
Rangkaian single line
Rangkaian pengawatan
inilah rangkaian kombinasi dari kontaktor pembalik arah putaran tapi hganya sebentar.